Wednesday, September 21, 2016

Budidaya Ikan Bawal Air Tawar



BAB 1. PENDAHULUAN

Komoditas perikanan yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya, salah satunya adalah ikan bawal yang berhabitat di lingkungan air tawar (Colossoma macropomu). Prospek pasar ikan bawal air tawar selain pasar dalam negeri juga diekspor ke beberapa negara seperti Hongkong dan Amerika dalam ukuran kecil sebagai ikan hias. Pasar dalam negeri ikan bawal banyak digemari masyarakat, terutama di Pulau Jawa. Jawa Barat merupakan daerah yang pertama kali mengembangkan ikan bawal dan tidak kurang dari 500 juta ekor benih setiap musim dijual ke berbagai propinsi di Indonesia. Tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya mengkomsumsi ikan segar, terutama ikan air tawar yang banyak tersedia di setiap daerah menyebabkan permintaan ikan atau produk perikanan juga meningkat.
Ikan bawal pertumbuhannya cepat, kelebihan lain ikan bawal adalah cara memeliharanya yang tidak sulit. Ikan ini dapat dipelihara di kolam dengan tingkat kelangsungan hidup dan padat tebar yang tinggi. Ikan bawal yang dipelihara dalam kolam pendederan dan pembesaran kelangsungan hidupnya dapat mencapai 90%. Ikan bawal air tawar memiliki keunggulan daripada ikan bawal air laut, karena produksinya tidak terpengaruh oleh musim, ketersediaan benih dan ikan yang siap konsumsi kontinyuitasnya terjamin dan tersedia sepanjang waktu.


BAB 2. TAKSONOMI

1.  Klasifikasi
Ikan bawal yang telah tersebar dan berkembang serta dikenal oleh masyarakat Indonesia termasuk jenis (species) Colossoma spp. yaitu Colossoma macropomum dan Colossoma bracipomum. Kedua jenis ikan bawal ini mirip atau identik dengan jenis (spesies) ikan bawal yang disebut Cachama (Colossoma oculus) yang berkembang dan hidup di Amerika dan Venezuella. Ikan ini merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan  berasal dari Brazil. Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) adalah sebagai berikut :
Filum              :  Chordata
Kelas              :  Pisces
Ordo               :  Cypriniformes
Famili             :  Characidae
Genus            :  Colossoma
Spesies          :  Colossoma macropomum     
 
 
2.  Morfologi
Ikan bawal air tawar dari arah samping tubuh membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh   4:1. Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dan merah. Warna tubuh ikan bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih Harga ikan ini dalam ukuran konsumsi berkisar Rp.12.000-15.000 per kologram. Ikan bawal air tawar merupakan salah satu jenis ikan air tawar tropis yang memiliki pyloric caeca.
 
 



BAB 3
TEKNOLOGI BUDIDAYA

1.  Pemilihan Lokasi
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan pakan alami dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering. Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
a.  Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
b.  Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
c.   Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.
d.  Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
e.  Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 m2. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
f.    Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg per 100 m2 dan TSP 3 kg per 100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
g.  Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7-10 hari setelah pemupukan).

2.   Penebaran Benih
a.  Pemilihan benih.
Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain : sehat, anggota tubuh lengkap, aktif bergerak, ukuran seragam, tidak cacat, tidak membawa penyakit dan jenis unggul.
b.  Benih
Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam.

Cara adaptasi (aklimatisasi), yaitu :
1)  Ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukkan ke dalam kolam,
2)  Biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya,
3)  Setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit ke dalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik,
4)  Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

3.  Pakan
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pellet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

4.  Panen
Pemanenan dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bermata lebar. Penampungan pemanenan dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.
  


DAFTAR PUSTAKA

http://konsumenikan.wordpress.com/budidaya-perikanan/budidaya-ikan-bawal-air-tawar
www.majalahpengusaha.com
Arie, U. 2000. Budi Daya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Statistik Kelautan dan Perikanan.
Nurkhozin, A.Ainul. 2006. Teknik Pembenihan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) di Balai Benih Ikan Ngemplak. Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment